History Lagaruda





Laguruda adalah nama burung besar yang sangat sakti pada masa lampau. Pada zaman dahulu dimasa kerajaan pernah terjadi peristiwa yang sangat bersejarah dikerajaan Sanrobone. Peristiwa itu menggemparkan kerajaan Sanrobone, bahkan sampai terdengar kekerajaan Gowa. Pada waktu itu ada seekor burung yang sangat besar, yang hinggap bertengger diatas pohon paling besar dan sangat tinggi diantara sekian pohon yang ada di Sanrobone. Karena besarnya burung itu membuat pohon besar tempatnya bertengger nyaris tidak kelihatan daunnya yang lebat. Salah satu sesepu adat yang diagungkan dikerajaan Sanrobone dan juga dianggap tokoh spiritual berhasil memperdaya burung besar itu. Bahkan bisa berkomunikasi antara burung itu dengan sesepu kerajaan Sanrobone.
Burung besar itu menuruti apa yang diperintahkan oleh sesepu itu. Awalnya burung itu berdiri tegak, kemudian disuruh membuka dan mengembangkan sayap sebelah kanan, setelah sayap sebelah kanan mengembang, disuruh lagi membuka dan mengembangkan sayap sebelah kiri. Setelah kedua sayap burung itu terbuka, dan mengembang sesepu itu mengangguk-angguk dan menggelengkan kepalanya seraya bertasbih memuji kebesaran kekuasaan Allah SWT. Melihat ada keajaiban dari burung besar itu. Dikedua sayap burung itu penuh dengan goresan kalam-kalam ilahi sampai seluruh tubuh bagian depan burung itu dan hanya sesepu itu sendiri yang tahu dan memahami apa arti dari goresan kalam ilahi yang tertulis dikedua sayap dan tubuh burung besar itu.
Konon katanya sesepu itu. Bahwa tulisan itu sangat dalam artinya goresan yang ada ditubuh burung itu mengandung filosofi yang sangat agung dan memiliki makna tersendiri disetiap goresan. Begitu juga dimana letaknya tulisan itu bertempat. Baik disayap kanan dan kiri maupun dibagian dada dari burung bear itu. Semuanya sarat dengan filosofi kehidupan sebagai makhluk yang berketuhanan kepada Allah SWT.
Setelah selesai menurut apa yang di perintahkan oleh sesepu kerajaan Sanrobone, burung besar itu terbang kearah utara banteng kerajaan Sanrobone. Setelah sekitar 100m terbangnya dari pohon besar tempatnya bertengger. Burung besar itu lenyap seketika orang yang menyelesaikan saat itu tidak ada yang melihat lenyapnya kemana. Orang Makassar mengatakan (sara’ki). Artinya lenyap ditempat itu. Setelah lenyap burung besar itu, sesepu spiritual kerajaan sanrobone yang diagungkan itu mengatakan bahwa burung itu adalah jelmaan ilahi yang dating dari seberang dari kesultanan Bima.ditempat, lenyapnya burung besar itu, sesepu itu menamakan tempat saraka disitulah pula menjadi tempat pengambilan sumpah raja-raja Sanrobone atau dinamakan (pallantikanna karajanga ri Sanrobone). Burung besar itu dinamakan burung laguruda dan pohon besar tempatnya bertengger burung laguruda tersebut dinamakan pohon mallaga. Sampai sekarang pohon mallaga itu dikeramatkan dan masih kokoh berdiri ditengah-tengah pusat pemerintahan kecamatan Sanrobone. Demikian pula ditempat lenyapnya burung laguruda tersebut. Masyarakat Sanrobone sekarang menamakan kampong “sarraka” yang berasal dari bahasa Makassar yaitu “sa’raka” artinya lenyap ditempat itu. Begitupun juga burung besar yang dinamakan burung laguruda diabadikan menjadi nama desa yang desa Laguruda.
Begitulah sekelumit cerita tentang asal mula nama Desa Laguruda yang sumber cerita dikutip dari sesepu masyarakat Sanrobone yang juga pernah menjabat Kepala desa Laguruda selama dua periode yaitu: Alimuddin Dg Gassing di Tahun 1978-1992.
Berikut uraian cerita tentang sejarah terbentuknya Desa Laguruda dan perkembangannya.
Setelah masa kerajaan sudah berakhir dan terbentuknya Pemerintahan Negara Kesatuan RI dan selama 17 tahun sesudah Negara RI. Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tahun 1945 dari penjajahan bangsa Asing selama tiga setengah abad dan juga dua tahun sesudah Kabupaten Takalar pada tahun 1960 masa Destrik Sanrobone dijadikan dua Desa yaitu Desa Sanrobone itu sendiri dan Desa Laguruda yang nama Desanya diambil dari peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di kerajaan Sanrobone pada masa lampau, sebagaimana cerita asal mula nama desa Laguruda di atas.
TAHUN
PERISTIWA
1962 - 1970
Desa Laguruda terbentuk pada tahun 1962 dan awal berdirinya berada dalam wilayah Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar. Desa laguruda terdiri dari enam dusun yaitu Dusun Banyuanyara, Dusun Kampung Beru, Dusun Kunjung, Dusun Salekowa, Dusun Je’ne, kepala Desa Laguruga yang pertama ialah: H. YAKELE, DG TATA. Yang memerintah didusun banyuanyara pengangkatan kepala Desa pada waktu itu masih penunjukan dari pemerintah Kabupaten.
1970 - 1972
Setelah HAJI YAKELE DG TATA berhnti pada tahun 1970 digantikan oleh YUSUF DG NGALLE yang memerintah selama dua tahun.
1972 - 1975
YUSUF DG NGALLE berhenti pada tahun 1972 digantikan oleh KAPITANG DG TABA dan memerintah selama tiga tahun.
1975 - 1977
KAPITANG DG TABA berhenti pada tahun 1975 digantikanoleh ASIS DG NASSA yang menjabat selama dua tahun.
1977 - 1978
Setelah HJI YAKELE DG TATA berhenti pada tahun 1978 digantikan oleh ALIMUDDIN DG GASSING. Masa jabatan Desa pada era pemerintahan ALIMUDDIN DG GASSING untuk satu periode yaitu tujuh tahun lamanya.
ALIMUDDIN DG GASSING menjadi kepala Desa Lagaruda selama dua kali period yakni empat belas tahun lamanya. Untuk jabatan periode pertamanya masih pengangkatan dari pemerintahan Kabupaten, setelah jabatan periode pertamanya berakhir saat memasuki periode kedua, mulailah diadakan pemilihan kepala Desa itu sendiri.
Sehingga pada tahun 1985 desa laguruda mengadakan pemilihan kepala Desa yang pertama kalinya yang diikuti oleh tiga kandidat calon kepala Desa yaitu: 1. ALIMUDDIN DG GASSING, 2. YUSUF DG NGALLE, 3. ASIS DG TAYANG. Dan yang mendapatkan suara terbanyak pada pemilihan Kepala Desa Laguruda saat itu adalah ALIMUDDIN DG GASSING.
1988
Setelah tiga tahun berjalan pemerintahannya ALIMUDDIN DG GASSING diperiode kedua yaitu tahun 1988 diadakanlan pemekaran desa di kecamatan Mappakasunggu. Semua desa yang ada di dalam wilayah kecamatan Mappakasunggu yang berjumlah empat desa dimekarkan menjadi delapan desa yakni desa depenitif yaitu dari desa induk dan emapat desa persiapan hasil dari pemekaran.
Desa Laguruda dimekarkan menjadi dua yaitu Desa Defenitif Laguruda yang mengambil pusat pemerintahan di dusun Je’ne.
Dan Desa persiapan Banyuanyara yang pusat pemerintahannya di dusun kunjung. Desa Laguruda setelah pemekaran membentuk lima dusun yaitu: dusun Je’ne, Dusun Parappa, Dusun Ujung Lau, Dusun Ujung Baji, dan Dusun Maccini Baji.
1992 - 1998
Empat tahun berjalan pemerintahan ALIMUDDIN DG GASSING setelah pemekaran Desa Laguruda berakhirlah masa jabatannya untuk periode yang kedua kelinya di Desa Laguruda pada tahun 1992. Maka Desa Laguruda mengadakan lagi pemilihan Kepala Desa secara langsung yang kedua kalinya di tahun 1992 yang diikuti oleh dua kandidat calon kepala Dea yaitu: MANNIRIANG DG TOMPO DAN LEBU DG GASSING. Untuk pemilhan saat itu MANNIRIANG DG TOMPO berhasil memperoleh suara terbanyak dan masa jabatan kepala Desa diera pemerintahan MANNIRIANG DG TOMPO menjadi 8 tahun. Dalam satu periode pemerintahan. Namun 6 tahun berjalan pemerintahannya MANNIRIANG DG TOMPO mengundurkan diri pada tahun 1998 dengan alasan kesehatannya tidak memungkinkan lagi untuk melanjutkan pemerintahannya.
1998 - 2004
Sehingga pada tahun 1998 Desa laguruda mengadakan lagi pemilihan kepala Desa secara langsung yang ke tiga kalinya dan diikuti oleh dua kandidat calon kepala desa yaitu; INDAR DG RUPPA yang sebelumnya adalah sekretaris Desa Laguruda itu sendiri dan DEWAGONG DG TAWANG adalah putera dari kepala Desa Laguruda yang mengundurkan diri yaitu MANNIRIANG DG TOMPO. Yang berhasil mengumpulkan suara terbanyak adalah INDAR DG RUPPA sehingga INDAR DG RUPPA dilantik oleh BUPATI TAKALAR menjadi kepala Desa laguruda pada tahun 1998 hasil dari pemilihan langsung.
Dengan surat keputusan 8 tahun masa jabatan kepala Desa namun setelah lima tahun berjalan pemerintahan INDAR DG RUPPA terbit peraturan baru tentang masa jabatan kepala Desa dari delapan tahun dipangkas menjadi lima tahun.
2004 - 2009
Sehingga pada tahun 2004 Desa Laguruda mengadakan kembali pemilihan kepala Desa secara langsung yang ke empat kalinya di Desa Laguruda. Yang diikuti oleh empat kandidat calon kepala Desa yaitu: INDAR DG RUPPA calon kepala Desa Inkanben, 2. ABD KADIR DG NAGGA calon kepala Desa dari sekretaris Desa Laguruda itu sendiri, 3. DEWAGONG DG TAWANG dan, 4. MASKUR DG SIAJANG.
Namun pemilihan kepala Desa Laguruda saat itu sangat istimewa sekali karena dijadikan sampel percontohan dalam rangka pemilihan presiden, gubernur dan keala daerah secara langsung yang pertama kalinya akan diadakan di Indonesia. Sehingga pemilihan kepala Desa Laguruda  saat itu dihadiri dan disaksikan langsung oleh menteri dalam negeri yang ssasat itu dijabat oleh HARI SABARNO diera pemerintahan MEGAWATI SOEKARNO PUTRI sebagai presiden RI dari ke empat calon kepala desa laguruda yang mengikuti pemilihan waktu itu adalah calon yang bernama ABD KADIR DG NAGGA dapat mengungguli dari ke tiga calon lainnya sehingga ABD KADIR DG NAGGA berhasil naik menjadi kepala Desa Laguruda yang ke Sembilan yang sebelumnya adalah sekretaris Desa Laguruda itu sendiri.
Diera pemerintahan ABD KADIR DG NAGGA sebagai kepala Desa laguruda banyak sekali prestasi yang diraih oleh Desa Laguruda diantaranya adalah:
ü  Piagam penghargaan dari BUPATI TAKALAR tentang pemasukan PBB 100% tepat waktu.
ü  Juara 1 lomba Dea Tingkat kabupaten TAKALAR.
Mewakili kabupaten TAKALAR dalam lomba Desa Tingkat korwil, propinsi Sulawesi selatan dan mendapatkan juara harapan.
2007
Pada tahun 2007 kabupaten Takalar mengadakan pemekaran kecamatan salah satunya adalah kecamatan Mappakasunggu. Kecamatan Mappakasunggu dimekarkan menjadi dua kecamatan yakni kecamatan Sanrobone.
Kecamatan Sanrobone terdiri dari empat Desa salah satu diantaranya adalah Desa Laguruda. Setelah kecamatan Sanrobone terbentuk dan saat menjelang akhir masa jabatannya sebagai kepala Desa Laguruda ABD KADIR DG NAGGA bersama BPD daan lembaga-lembaga masyarakat, mengajukan usulan kepada BUPATI TAKALAR untuk pemekaran Desa Laguruda. Sehingga pada tahun 2008 usulan pemekaran Desa Laguruda disetujui oleh pemerintah kabupaten Takalar maka bertambah satu desa baru dalam kecamatan Sanrobone yang bernama Desa Ujung Baji dari hasil pemekaran Desa laguruda yang kedua kalinya dimekarkan.
Sebelum Desa Laguruda dimekarkan terlebih dahulu kepala Desa Laguruda ABD KADIR NAGGA memekarkan semua dusun dalam Desa Laguruda, sehingga Desa Laguruda setelah pemekaran terdiri dari lima dusun yakni: Dusun Je’ne, Dusun Parappa, Dusun Pappanambea, Dusun Tandotana, dan Dusun Bontomate’ne. Pusat pemerintahan Desa Laguruda masih tetap dalam dusun Je’ne. 
2009
ABD KADIR DG NAGGA saat menjelang akhir masa jabatannya sebagai kepala Desa laguruda di tahun 2009, lebih awal memfasilitasi Desa Laguruda mengadakan lagi pemilihan kepala Desa secara langsung yang ke lima kalinya dalam sejarah perjalanan Desa Laguruda.
Namun pemilihan kepala Desa Laguruda kali ini tidak diikuti lagi oleh ABD KADIR DG NAGGA karena dia berdomisili dalam Desa pemekaran yakni Desa Ujung Baji. Sehingga kandidat calon kepala Desa Laguruda diikuti oleh tiga calon yakni: 1. INDAR DG NAGGA mantan kepala Desa laguruda periode tahun 1998 – 2004, 2. MUHAMMAD AMIN DG MARO, dan 3. BAHARUDDIN DG SAYYE., yang mendapat suara terbanyak pada pemilihan itu adalah MUHAMMAD AMIN DG MARO. Dengan demikian kepala Desa Laguruda yang ke sepuluh periode 2009 – 2015 adalah MUHAMMAD AMIN DG MARO.
Sumber : Penggalian Data & Informasi FIK Ornop - LEMBARA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perempuan SulSel membentuk Jaringan PEDASS

Alhamdulillah Warga Ujung Baji 99℅ SEJAHTERA SEMUA, Bunda PAUD Ikut Bahagia