Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2019

PENCAPAIAN SANTANABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) MELALUI ZAKAT

Gambar
Penulis : Andi Aprilia Rahayu SDGs (Santanable Development Goals) atau lebih di kenal dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yang memiliki 17 tujuan sebagai agenda negara-negara dunia dengan pembangunan untuk kemaslahatan manusia dan bumi. Perencanaan SDGs yang sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu secara resmi di terbitkan pada 21 Oktober 2015 dengan harapan bahwa ambisi pembangunan bersama ini tercapai hingga 2030. Sebenarnya SDGs ini merupakan lanjutan dari agenda Tujuan Pembangunan Milenium yang berakhir pada tahun 2015.   Beberapa di antara tujuan SDGs ini ada yang erat kaitannya dengan kewajiban yang setiap tahunnya dilakukan oleh masyarakat yang beragama Islam, yang menjadi kewajiban yang harus di tunaikan dalam rukun Islam yang ke tiga,   yaitu mengeluarkan zakat.        SDGs dengan zakat sebenarnya konteks yang berbeda akan tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu mengenai kemiskinan dan kelaparan, seperti yang terdapat ...

DENGAN ZAKAT MUSTAHIQ DAPAT SEJAHTERA

Gambar
UNIERIANTI IQBAL Mahasiswa IAIN BONE Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Prodi Perbangkan Syariah Zakat adalah Salah satu kewajiban bagi umat islam diseluruh dunia, karena harta yang kita miliki ada sebagian hak orang lain maka dengan kata lain zakat dapat dikatakan pembersihan harta. Zakat sebagai salah satu instrumen ekonomi di dalam islam memberikan dampak yang cukup besar dalam kesejahteraan para mustahiq terutama fakir dan miskin, maka dari mereka menjadi fokus utama penyaluran zakat di Indonesia, agar kemiskinan yang menjadi penyakit sosial ini dapat terkikis secara perlahan, ini bukan hanya aturan dari pemerintah tetapi jelas di katakan dalam Al-Qur’an bahwa zakat ada 8 asnhaf yang wajib menerimanya diantaranya fakir dan miskin. Kesejahteraan mustahiq menjadi tujuan utama dalam penyaluran zakat ini. Pusat kajian strategi BAZNAS melakukan pengkajian dampak zakat terhadap mustahiq setiap tahunnya kajian ini menggunakan indeks kesejahteraan   BAZNAS (IKB) dengan membo...

Cerita Bekas Luka Penambang Di Desa Ujung Baji

Gambar
Ujung Baji_ Bekas Luka Penambang di Ujung Baji. Semoga ini bisa jadi bahan refleksi untuk desa-desa lain pada umumnya di Kabupaten Takalar. Kurang lebih dua tahun setelah tambang pasir di desa Ujung Baji menyisakan bekas luka di masyarakat jalan yang di lalui mobil penambang rusak parah dan sampai saat ini jalan rusak tersebut belum diperbaiki. Bekas galiang tambang yang dulunya adalah sawah produktif sekarang sudah tidak bisa dimanfaatkan bahkan hanya timbul kekhawatiran warga terhadap anak-anaknya dan hewan ternak mereka ketika terjatuh di bekas galiang tambang. Cukup ini menjadi bahan refleksi buat kita semua khusus bagi warga yang berniat bahkan mendapat godaan oleh para penambang yang tidak ada tanggungjawab untuk melakukan tambang galiang di desa. Bekas luka ini cukup di desa Ujung Baji saja.

Jalanan dikeluhkan Masyarakat dan Siswa Siswi SMPN 1 Sanrobone

Gambar
_Sanrobone. Sejak didirikannya SMPN 1 Sanrobone jalanan yang di lalui siswa siswi untuk ke sekolah dikeluhkan baik siswa yang lewat ataupun masyarakat yang melewati jalanan tersebut. Kerusakan jalanan ini berlangsung kurang lebih dua tahun yang lalu sejak seringnya di lalui oleh mobil pengangkut pasir. Salah satu siswa yang tidak ingin disebut namanya bercerita langsung dengan saya bahwa jalanan menuju SMP kami sangat rusak parah bahkan kalau kami naik motor kami susah memilih jalanan yang baik untuk dilewati. Saya berharap agar pemerintah segera memperbaiki jalanan tersebut dan apalagi saat ini banyak di lalui oleh mobil besar "ungkapnya.